menu melayang

Sunday, November 7, 2021

Barisan Duo Mematikan Di Liga Champions, Mulai Ronaldo-Bruno Sampai Lewandowski-Gnabry

Barisan Duo Mematikan di Liga Champions, Mulai Ronaldo-Bruno hingga Lewandowski-Gnabry

TRIBUNNEWS.COM - Liga Champions merupakan persaingan paling bergengsi di eropa, sederet tim terbaik di benua biru saling sikut untuk menenteng pulang trofi Si Kuping Besar.

Segala cara dijalankan oleh tim untuk memboyong pemain terbaik guna tampil mentereng di Liga Champions.

Dan di Liga Champions ekspresi dominan ini, mendatangkan barisan duo mematikan yang tampil istimewa serta bisa mendongkrak tampilan tim-nya masing-masing.

Kerja sama antara duo tersebut sudah mendatangkan puluhan gol. Kemistri yang dibangun dan instuisi menyerang mereka bisa bikin pertahanan musuh kelimpungan.

Tim yang memiliki duo mentereng terang lebih diuntungkan untuk bisa melangkah lebih jauh di Liga Champions.

Berikut Tribunnews rangkumkan, barisan duo mematikan yang penampilannya dinanti pada Liga Champions ahad ini dengan indikator: tampilan di lapangan, jumlah gol & assist, serta kemistri yang dibangun.

Manchester United: Cristiano Ronaldo-Bruno Fernandes

Striker Manchester United asal Portugal Cristiano Ronaldo (tengah) dan gelandang Manchester United asal Portugal Bruno Fernandes (kanan) mengatakan sebelum pertarungan dimulai kembali sehabis Liverpool mencetak gol keempat mereka selama pertarungan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester United dan Liverpool di Old Trafford di Manchester, barat maritim Inggris , pada 24 Oktober 2021. (Photo by Oli SCARFF / AFP)
Striker Manchester United asal Portugal Cristiano Ronaldo (tengah) dan gelandang Manchester United asal Portugal Bruno Fernandes (kanan) mengatakan sebelum pertarungan dimulai kembali sehabis Liverpool mencetak gol keempat mereka selama pertarungan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester United dan Liverpool di Old Trafford di Manchester, barat maritim Inggris , pada 24 Oktober 2021. (Photo by Oli SCARFF / AFP) (AFP/OLI SCARFF)

Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes, keduanya menjadi top skor dan top assist bagi Setan Merah ekspresi dominan ini.

Kerja samanya memang tak diragukan, kedua pemain tersebut sudah mengerti abjad satu sama lain guna bikin potensi berbahaya di depan gawang dan mencetak gol.

Ronaldo total ekspresi dominan ini sudah bikin tujuh gol untuk United, tiga diantaranya berhasil ia ciptakan di ajang Liga Champions.

Sedangkan Bruno, merupakan seorang playmaker perkasa yang sudah menyumbangkan tujuh assist untuk Setan Merah. empat diantaranya ia torehkan untuk gol yang diciptakan CR7.

Jelas keduanya akan menjadi referensi Manchester United dalam adu malam nanti di saat mereka berjumpa tim kuda hitam dari Italia, Atalanta.

Terakhir, kolaborasi diantara Ronaldo dan Bruno bisa menampilkan tiga poin bagi United di Liga Inggris, assist manja dari Bruno berhasil Ronaldo konfersikan menjadi gol melalui finishing mewah dengan kaki kanan.

Sejak didatangkan dari Sporting Lisbon, pemain asal Portugal itu menjadi seorang goal getter sekaligus playmaker perkasa yang tekun menyumbangkan assist.

Bruno sudah terlibat dalam 51 gol dari 60 adu yang dijalani bareng United di Liga Primer Inggris, dengan detail 30 gol dan 21 assist.

Dalam metode 4-2-3-1 maupun 3-5-2 milik Solskjaer, Pemain berusia 27 tahun tersebut mengisi pos nomor 10 yang lebih sering bergerak di area kotak penalti, kiprahnya yang begitu ke depan diback up oleh dua gelandang pengangkut air, Fred dan Scott McTominay.

Manchester United begitu bergantung pada kecemerlangan Bruno, ia menjadi yang tertinggi dalam hal progressive passes (6.16) begitu juga passes attempted (63.25).

Aliran bola dan serangan United ke sepertiga simpulan nyaris senantiasa berawal dari Bruno, statisiknya begitu mencolok, passes into final third Bruno berada di angka 4.79, lagi-lagi yang tertinggi.

Ronaldo selaku ujung tombak Setan Merah merupakan orang yang paling dimanjakan oleh Bruno, catatan empat assist yang sudah Bruno sumbangkan untuknya akan senantiasa bertambah baik di ajang Liga Inggris ataupun Liga Champions.

Kemampuan finishing Ronaldo yang istimewa bikin dirinya tak kesusahan untuk mengkonfersi formasi umpan Bruno untuk menjebol jala gawang lawan.

Real Madrid: Karim Benzema-Vinicius Junior

Dua pemain Real Madrid, Vinicius Junior dan Karim Benzema
Dua pemain Real Madrid, Vinicius Junior dan Karim Benzema (Instagram @Vinijr)

Karim Benzema merupakan salah satu penyerang terbaik di Dunia di saat ini.

Gelontoran gol dan banyak sekali gelar prestis berhasil ia sumbangkan untuk Real Madrid.

Musim ini saja, Benzema sudah terlibat dalam 19 gol untuk Real Madrid, melalui catatan 11 gol dan 9 assist.

Itu menjadikannya berada dalam daftar puncak top skor dan top assist Liga Spanyol hingga jornada kesebelas.

Dari 19 bantuan gol yang ia sumbangkan, 3 diantaranya tercipta di ajang Liga Champions dengan catatan 2 gol dan 1 assist.

“Dia merupakan salah satu pemain terbaik dalam satu dekade terakhir, alasannya merupakan ia melakukan banyak hal, bukan cuma gol,” puji Xabi Alonso dilansir Marca.

“Permainannya spektakuler dan selaku instruktur saya akan bahagia jikalau memiliki pemain menyerupai dia. Saat Karim bermain baik, tim akan bermain baik," lanjutnya.

Pernyataan mantan pemain Real Madrid memang benar adanya, mutu Karim benzema bisa mendongkrak performa Real Madrid selama beberapa musim.

Pada ekspresi dominan lalu, ia bisa menyamai rekor yang ditorehkan oleh Cristiano Ronaldo.

Dilansir Marca, Pemain asal Prancis tersebut berhasil mencetak rata-rata 22 gol di persaingan Liga Spanyol dalam tiga ekspresi dominan terakhir.

Dengan detail 21 gol di ekspresi dominan 2018/2019, 21 gol di ekspresi dominan 2019/2020, dan 23 gol di ekspresi dominan 2020/2021.

Di ekspresi dominan ini, sang striker diprediksi akan lebih moncer dibanding musim-musim sebelumnya, tandem sebanding dan menarik berhasil Ancelotti poles untuk menemaninya di depan.

Adalah Vinicius Junior, secara mengejutkan, pemain asal Brasil tersebut berhasil mengambarkan tampilan mentereng untuk Real Madrid di permulaan ekspresi dominan ini.

Catatan 9 gol dan 5 assist berhasil Vinicius sumbangkan untuk Los Galaticos cuma dalam 14 pertandingan.

Catatan tersebut merupakan torehan terbaiknya sepanjang membela Real Madrid selama 3 musim, ia mendapatkan sentuhan magisnya bersama Los Blancos di ekspresi dominan ini.

Ancelotti tidak pernah mewaspadai kesanggupan Vinicius. Ia menganggap Vinicus selaku salah satu pemain muda paling berbakat di Dunia.

Kemampuan menggiring dan kecepatan Vinicius menjadi senjatanya untuk melalui musuh dan menyisir dari segi sayap.

Namun, hal itu saja tidak cukup, untuk menjadi bintang Vinicius mesti bisa berkontribusi dalam hal mencetak gol.

"Saya sudah menyampaikan kepadanya (Vinicius) bahwa untuk mencetak gol, ia mesti melakukan satu atau dua sentuhan. Sulit untuk mencetak gol dengan empat atau lima sentuhan," kata Ancelotti dilansir dari BT Sport.

Vinicius pun berhasil mejawab usulan Ancelotti di dalam lapangan, ia juga merasa kemunculan Ancelotti memberi pengaruh besar bagi karirnya.

“Carlo Ancelotti memberi usulan terhadap saya untuk meminimalkan sentuhan sebelum menendang bola,"

"Sang instruktur terus memberi pinjaman terhadap saya di saat kami melakukan pekerjaan sama di Valdebebas dan itu bikin saya terus bertambah di dalam lapangan,” kata Vinicius Junior dalam wawancaranya bareng AS.

Sejumlah 11 pertarungan Vinicus dan Benzema sudah bermain bareng di lapangan, jikalau dikalkulasi keduanya sudah berhasil menyumbangkan 20 gol dan 13 assist untuk Los Galaticos. Mempesona!

Liverpool: Roberto Firmino-Mohamed Salah

Gelandang Liverpool asal Brasil Roberto Firmino (kanan) merayakan mencetak gol kedua timnya dengan gelandang Liverpool Mesir Mohamed Salah selama pertarungan sepak bola Liga Premier Inggris antara Norwich City dan Liverpool di Carrow Road di Norwich, Inggris timur pada 14 Agustus 2021.
Gelandang Liverpool asal Brasil Roberto Firmino (kanan) merayakan mencetak gol kedua timnya dengan gelandang Liverpool Mesir Mohamed Salah selama pertarungan sepak bola Liga Premier Inggris antara Norwich City dan Liverpool di Carrow Road di Norwich, Inggris timur pada 14 Agustus 2021. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Musim ini merupakan start terbaik pemain asal Brasil tersebut selama karirnya bersama Liverpool.

Dari 10 pertandingan, Firmino berhasil menyumbangkan 6 gol dan 1 assist untuk tim yang bermarkas di Anfield tersebut.

Namun, start terbaiknya menjadi hal yang biasa untuk Mane dan Mo Salah, kedua winger tersebut juga sudah mencetak 7 dan 15 gol untuk The Reds di permulaan ekspresi dominan 2021/2022.

Faktanya, nama Roberto Firmino memang kadang-kadang terpinggirkan, ia kalah mentereng dengan Mohamed Salah dan Sadio Mane.

Hal itu memang wajar, mengingat torehan gol dari ekspresi dominan ke ekspresi dominan sang striker memanglah tak sebanyak dua penyerang Liverpool lainnya.

Jika Mane dan Salah sudah meraih gol ke 101 dan 109-nya di Liga Primer Inggris, Firmino gres bikin 70 gol.

Lantas, apa yang bikin seorang Roberto Firmino begitu spesial?

“Peran Roberto Firmino tidak termuat dalam statistik, Anda cuma mesti menonton dan mencicipinya bermain,"

"Kadang saya pikir ia kurang memperoleh apresiasi karena catatan statistiknya, namun ia melakukan hal yang lebih dibandingkan dengan itu,” kata koresponden olahraga ESPN asal Brasil, Natalie Gedra.

Apa yang dilontarkan oleh Gedra memang benar adanya, Firmino merupakan pemain yang berada dalam bayang-bayang Mane dan Salah, ia tidak egois, dan kecerdasannya mesti diliat pribadi di saat ia sedang bermain.

Firmino memainkan kiprah selaku pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.

Peran ini menampilkan dua laba bagi denah yang diusung oleh Jurgen Klopp.

Yang pertama, adanya Firmino di posisi tersebut bikin jarak antar lini Liverpool tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan The Reds.

Yang kedua, Firmino menampilkan ruang bagi Mo Salah dan Sadio Mane untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.

Dan yang paling diuntungkan dalam isitimewanya kiprah Firmino merupakan Mohamed Salah.

Pergerakan tanpa bola dan asisst-assist Firmino berulang kali bisa memanjakan Mo Salah yang sering merangsek ke kotak penalti.

Jika dikalkulasi, enam dari 15 gol Mo Salah ekspresi dominan ini merupakan andil dari sang sutradara di lapangan.

Tak heran, mengapa Jurgen Klopp senantiasa memasang Firmino di depan meski ia tak tekun mencetak gol untuk The Reds, ia merupakan tokoh utama dalam moncernya pemain asal Mesir itu untuk menggetarkan gawang lawan.

Bayern Munchen: Robert Lewandowski-Serge Gnabry

Gelandang Bayern Munich Jerman Serge Gnabry (kanan) merayakan dengan penyerang Jerman Bayern Munich Thomas Mueller (kiri) dan penyerang Bayern Munich Robert Lewandowski sehabis mencetak gol selama pertarungan sepak bola semifinal Liga Champions UEFA antara Lyon dan Bayern Munich di Jose Alvalade stadion di Lisbon pada 19 Agustus 2020. Miguel A. Lopes / POOL / AFP
Gelandang Bayern Munich Jerman Serge Gnabry (kanan) merayakan dengan penyerang Jerman Bayern Munich Thomas Mueller (kiri) dan penyerang Bayern Munich Robert Lewandowski sehabis mencetak gol selama pertarungan sepak bola semifinal Liga Champions UEFA antara Lyon dan Bayern Munich di Jose Alvalade stadion di Lisbon pada 19 Agustus 2020. Miguel A. Lopes / POOL / AFP (Miguel A. Lopes / POOL / AFP)

Roberto Lewandowski sudah mencetak 19 gol ekspresi dominan ini untuk Bayern Munchen, dan lima diantaranya berhasil ia torehkan di saat bermain dalam ajang Liga Champions.

Pemain berusia 33 tahun itu juga berhasil memuncaki daftar top skor Bundesliga bareng Erling Haaland dengan torehan 10 gol.

Lewandowski memang dimengerti selaku stiker haus gol, catatan golnya bahkan lebih banyak Ronaldo dan Messi di ekspresi dominan kemudian dan sekarang.

Musim kemudian (2020/2021) pemain asal Polandia itu berhasil menenteng pulang Sepatu Emas Eropa dengan torehan 41 gol.

Lewandowski melebihi para pesaing-pesaingnya, menyerupai Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Erling Haaland hingga Romelu Lukaku.

Berkat torehan 41 gol itu juga, Lewandowski bisa melalui rekor Gerd Mueller yang mencetak 40 gol di Bundesliga 1971-1972.

Lewandowski memang mentereng, namun gelontoran gol yang ia cetak tak lepas dari kiprah vital barisan pemain sayap Die Rotten.

Tim asuhan Julian Nagelsmann ini punya banyak stok di posisi pemain sayap yang senantiasa menolong Lewandowski bikin ruang dan mencetak gol.

Salah satunya merupakan Serge Gnabry.

Pemain asal Jerman itu sanggup dibilang selaku pemain sayap paling komplet untuk Bayern Munchen, ia bisa bermain di kiri kanan bahkan tengah dengan sama baiknya.

Musim kemudian saja, Gnabry mengantongi 11 gol dan 7 assist atau rata-rata satu assist setiap 133 menit.

Gnarby yang memiliki badan kekar dan kecepatan, seringkali bisa merangsek masuk ke kotak penalti lawan.

Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker nomor 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang terhadap Gnarby.

Hal tersebut bukannya merugikan Lewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy biar pergerakannya tak gampang dibaca lawan.

Atribusi sang pemain memang pada kecepatan berlari dan kesanggupan dribelnya yang berada di atas rata-rata.

Ia juga memiliki visi bermain yang tinggi, sehingga memudahkannya untuk memuat segala kiprah dan kiprah yang diberikan oleh pelatih Bayern Munchen dari ekspresi dominan ke musim.

Di periode kepelatihan Julian Nagelsmann, pemain berusia 26 tahun tersebut lebih banyak bermain di pos sebelah kanan penyerangan Die Rotten.

Nagelsmann paham betul cara mempergunakan atribut yang dimiliki sang winger, bermain selaku winger tak bikin Gnabry konsentrasi menyerang dari segi samping.

Bisa dibialang ia merupakan second no 10 sehabis Thomas Muller dalam denah 4-3-3 milik juru taktik asal Jerman tersebut.

Gnabry seringkali timbul di posisi tengah di saat proses serangan sudah berada di sepertiga simpulan serangan, hal tersebut bikin Lewandowski dan Muller dan bergerak dengan fleksibel.

Para barisan pertahanan musuh pun dibentuk kelimpungan dengan bergerakan tanpa bola Gnabry dan kolega di depan.

Apalagi ditambah dengan kecepatan dan kesanggupan dribel sang pemain bikin ia bisa dengan leluasa merengangsek ke pertahanan musuh untuk mencetak gol atau menyumbang assist.

Dribbles completed Gnabry berada di angka 3.21 per pertandingan, cuma kalah dari Leroy Sane dalam skuat Bayern Munchen.

Yang menonjol merupakan catatan xG sang pemain yang berada di angka 3.4 per pertandingannya, kebebasan yang diberikan Nagelsmann bikin Gnabry bisa bikin peluang.

Tak heran jikalau namanya kini menjadi top skor kedua Bayern Munchen di bawah Lewandowski dengan torehan tujuh golnya.

(Tribunnews.com/Deivor)


Sumber darihttps://www.tribunnews.com/superskor/2021/11/02/barisan-duo-mematikan-di-liga-champions-mulai-ronaldo-bruno-hingga-lewandowski-gnabry?page=all

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog